Pasar Hijau Kota Medan
Pasar Hijau Perdana, begitu mungkin yang tepat disebutkan pada acara yang digagas Medan Moslem Homeschooler Community(MMHC) bersama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) wilayah Medan. Pasar Hijau (Green Market) yang mengusung tema zero waste ini memang menjadi semangat ditengah pemberitaan bahwa Medan dinobatkan sebagai kota terkotor oleh kementerian lingkungan hidup.http://medan.tribunnews.com/2019/01/14/kota-medan-dinobatkan-sebagai-kota-paling-kotor-oleh-kementerian-lingkungan-hidup
Huh,ini sih bukan prestasi. Sebagai emak bangsa saya termasuk sedih,malu juga. Walaupun saya pun sadar termasuk penyumbang sampah lewat pospak yang digunakan para bayi dirumah kami.
Kembali ke pasar Hijau, acara ini bertempat di depan halaman kantor IZI di jalan Setiabudi dan dihadiri beberapa tenant, termasuk keluarga kami salah satunya. Awalnya kami berpartisipasi disini salah satunya bertujuan untuk meningkatkan self esteem anak-anak siswa sekolah SiJiwa agar minat ber-enterpreneur semakin terasah. Biar sukses berdagang seperti Rasulullah, qudwah dalam segala aspek kehidupan. Awalnya, bunda mulai mendata benda-benda yang akan kami dagangkan di Green Market. Karena hal ini termasuk dalam proses edukasi,maka kami tak sekedar menjajal benda yang asal bisa membuat laba besar ataupun jualanan yang berpotensi bagi kami jalan-jalan mengelilingi Ka'bah sekeluarga ataupun berpose juragan di Eiffel tower. Hahaha. Walaupun kalau ditawarkan pun gak berani. Gak berani nolaknya. Berdagang adalah salah satu kecakapan yang harus diperoleh para siswa homeschooler di rumah kami. Tidak muluk-muluk, karena kami sadar tidak punya harta kekayaan melimpah ruah yang bakalan diwariskan ke anak keturunan. Pun anak kami,para Homeschooler tidak punya cita-cita jadi ASN yang memungkinkan kedepannya mereka akan menjadi salah satu pelaku dagang a.k.a minimal punya usaha sendiri untuk survive menghadapi tantangan hidup selama di dunia. Nah, edukasi selain berdagang adalah membuat produk sebagai main projects. Projects yang bisa menghasilkan nilai jual dan juga nilai edukasi. Salah satunya adalah puzzle dan poster.
Puzzle dan poster yang dijadikan bahan dagangan anak anak adalah produk yang di re-cycle dari lingkungan terdekat dirumah. Yang menjadi 3dasar ber-zero waste adalah 3AH yakni Cegah,Pilah dan Olah.
Bahan-bahan yang didapatkan anak-anak adalah kardus bekas tanpa beli yang didapatkan dari warung nenek. Selain itu ada pula kaleng bekas juga kalender peserta caleg yang bertebaran di beberapa pekan terakhir di gang rumah dari para timses. Hahaha, terimakasih para caleg yang sudah kami rasakan manfaat sebelum jadi anggota legislatif beneran.
Semuanya hasil karya anak-anak. Untuk produk lainnya adalah kolaborasi buatan tangan bunda bersama anak-anak.
1. Asinan Rambutan
Gak kefikiran sebenarnya mau jualan asinan Rambutan. Qadarullah, dikirimkan saudara rambutan segoni dan setelah dibagikan sebagian rambutan gono-gini ke para tetangga dan saudara tapi masih ada setengah goni lagi akhirnya dibuatlah asinan. Para siswa sekolah sijiwa bergerilya mengupas kulitnya juga bumbu pelengkap, lalu selebihnya proses dilakukan oleh bunda.
Penampakan mahar asli
Lembar kata pengantar penulis mahar
Teh Neneng,ketua MMHC
Pedagang sayur hidroponik dengan perlakuan organik
Huh,ini sih bukan prestasi. Sebagai emak bangsa saya termasuk sedih,malu juga. Walaupun saya pun sadar termasuk penyumbang sampah lewat pospak yang digunakan para bayi dirumah kami.
Kembali ke pasar Hijau, acara ini bertempat di depan halaman kantor IZI di jalan Setiabudi dan dihadiri beberapa tenant, termasuk keluarga kami salah satunya. Awalnya kami berpartisipasi disini salah satunya bertujuan untuk meningkatkan self esteem anak-anak siswa sekolah SiJiwa agar minat ber-enterpreneur semakin terasah. Biar sukses berdagang seperti Rasulullah, qudwah dalam segala aspek kehidupan. Awalnya, bunda mulai mendata benda-benda yang akan kami dagangkan di Green Market. Karena hal ini termasuk dalam proses edukasi,maka kami tak sekedar menjajal benda yang asal bisa membuat laba besar ataupun jualanan yang berpotensi bagi kami jalan-jalan mengelilingi Ka'bah sekeluarga ataupun berpose juragan di Eiffel tower. Hahaha. Walaupun kalau ditawarkan pun gak berani. Gak berani nolaknya. Berdagang adalah salah satu kecakapan yang harus diperoleh para siswa homeschooler di rumah kami. Tidak muluk-muluk, karena kami sadar tidak punya harta kekayaan melimpah ruah yang bakalan diwariskan ke anak keturunan. Pun anak kami,para Homeschooler tidak punya cita-cita jadi ASN yang memungkinkan kedepannya mereka akan menjadi salah satu pelaku dagang a.k.a minimal punya usaha sendiri untuk survive menghadapi tantangan hidup selama di dunia. Nah, edukasi selain berdagang adalah membuat produk sebagai main projects. Projects yang bisa menghasilkan nilai jual dan juga nilai edukasi. Salah satunya adalah puzzle dan poster.
Puzzle dan poster yang dijadikan bahan dagangan anak anak adalah produk yang di re-cycle dari lingkungan terdekat dirumah. Yang menjadi 3dasar ber-zero waste adalah 3AH yakni Cegah,Pilah dan Olah.
Bahan-bahan yang didapatkan anak-anak adalah kardus bekas tanpa beli yang didapatkan dari warung nenek. Selain itu ada pula kaleng bekas juga kalender peserta caleg yang bertebaran di beberapa pekan terakhir di gang rumah dari para timses. Hahaha, terimakasih para caleg yang sudah kami rasakan manfaat sebelum jadi anggota legislatif beneran.
1. Asinan Rambutan
Gak kefikiran sebenarnya mau jualan asinan Rambutan. Qadarullah, dikirimkan saudara rambutan segoni dan setelah dibagikan sebagian rambutan gono-gini ke para tetangga dan saudara tapi masih ada setengah goni lagi akhirnya dibuatlah asinan. Para siswa sekolah sijiwa bergerilya mengupas kulitnya juga bumbu pelengkap, lalu selebihnya proses dilakukan oleh bunda.
2. Bubur Tradisional
Bubur ini sebenarnya adalah bubur sumsum pandan feature bubur Candil ubi ungu. Sengaja digabungkan agar mereka kompak. Hihihi. Bubur ini aselii enak. Jangan gumoh denger tolak ukur enaknya. Soalnya selama berkutat didapur, anak-anak kami yang picky Eater gak pernah nolak dan gak pernah gak habis makan bubur buatan emaknya ini. Dan terbukti bubur ini habis dijual setengah karena setengahnya lagi,terjatuh karena disenggol mesra kaki baby Aufa pas Bunda nya sedang menjajakan asinan. Hahaha,gak papa,yang oentpen sudah BEP alias udah balik modal.
Selain itu, kami pun menjual buku. Salah satunya adalah buku tulisan bapak kepala sekolah kami yang tercinta. Buku ini adalah reinkarnasi mahar pernikahan yang dicetak ulang dan diterbitkan di tahun 2013.
Penampakan mahar asli
Lembar kata pengantar penulis mahar
Gimana sih cerita acara pasar hijau?
Acara ini dimulai pagi sekitar jam 9an. Molor se-jam dari rencana semula. Kami termasuk yang hadir pas-pasan waktunya karena jarak tempuh yang lumayan ditambah membawa personel para krucil tanpa didampingi bapak kepala sekolah yang masih berada di luar Kota.
Acara Dimulai dengan pembukaan dari Teh Neneng sebagai ketua panitia dan tasmi' oleh putri kami, Salvinia Casilda Damanik.
Lalu dilanjutkan sambutan dari Pak Iqbal Farizi,kepala kantor wilayah Sumatera Utara. Acara dilanjutkan dengan senam pinguin bersama anak-anak,peserta dan juga tenant. Lalu dilanjutkan talk show dan pemutaran film tentang sampah bersama aktivis Zero waste,Miranda Agustina. Lalu ada Presentasi tiap tenant dan acara nonton bareng film Nussa dan Rara, juga penggalangan dana sosial untuk korban gempa dan tsunami di Indonesia dan juga muslim uyghur.
Acara ini sangat menggembirakan dan sangat keren sebagai langkah awal kepedulian terhadap lingkungan. Ada liputan khusus dari DAAI TV juga. Semoga pekan ketiga bulan depan kami bisa ikut lagi berpartisipasi. Doakan bunda tetap setrongg
Tasmi' oleh Salvinia Casilda DamanikTeh Neneng,ketua MMHC
Pedagang sayur hidroponik dengan perlakuan organik
Miranda Agustina, talk show.
Ya Allah seger banget itu asinan rambutan,, sayang saya ga bs ikutan kemaren,,,
BalasHapusNanti kita buat lagi ya kak😘
HapusNgilerrr...
BalasHapusSeminggu ini gak bisa ngapa2in..
Pasien bergelimpangan di rumah..
Kita buat kalo mas alim ngirim rambutan dari pasir Pangaraian lagi ya,lekang soalnya
Hapuskepengen banget ikutann ,,,
BalasHapusBulan depan mau dibikin lagi acaranya kak
HapusMoga moga bulan depan kami bisa hadir...
BalasHapusDateng lah bun
HapusPada fokus ke cemilannya 😂
BalasHapusHihihi
HapusKami pun ikutan jajan di tenant lainnya
Masyaallah... Semoga besok besok bisa ikutan yak.. Kemaren tepar jadi batal mau keonoh
BalasHapusHayukk kak
Hapusdidepan izi ada ini ya kak, awak baru tau... padahal beberapa bulan ini sering lewat sana. padahal mata awak jelalatan loh yaa :v
BalasHapusIya depan izi,tapi emang ini yg perdana
Hapusseru ya.. kapan jadwal lagi bun? kmrn belum bisa ikutan.
BalasHapusBulan depan Bun,pekan ketiga katanya
HapusSubhanallah... Kegiatan yang inspiratif. Terus semangat dalam kebaikan kak. Ah, jadi pengen gabung.
BalasHapusMarkijo
HapusMari Kita Join😁
Jadi pengen nyoba bubur sumsum dan candilnya itu, I mbak
BalasHapusGampang buatnya kok hehe
Hapuswih keren kak runtdown avarnya hihi
BalasHapusIya nih,kerja cerdas panitia acara
Hapus#bukan aku tapi😂
gak sempat main ke sana
BalasHapus