Menyapih Tanpa Intimidasi
Menyapih tanpa intimidasi itu istilah yang saya create sendiri. Bahasa kerennya emak-emak lain adalah WWL(Weaning With Love) atau menyapih dengan cinta. Sebenarnya pada dasarnya emak emak itu gak ada ya,yang gak cinta sama anaknya. Palingan kalo pun ada cuma di serial Anak Tetanggaku Ternyata Bukan Cucu kandung Ibu Mertuaku.
Menyapih sebenarnya adalah peristiwa yang jarang sekali terjadi di kehidupan saya. Momen ini termasuk langka. Sama langka nya dengan momen saya beli pembalut selama menikah😂
Biasanya anak-anak kami auto tersapih saat saya mulai hamil. Seperti saat usia Yumna masuk sembilan bulan,saya ternyata sudah mulai hamil Aiman beberapa pekan. Ketauan hamil yakni saat Yumna disodorkan botol ASI nya dia langsung nolak. Nah, langsung deh saya tespek. Muncul simbol sama dengan berwarna merah di strip. Begitu seterusnya sampai anak keempat.
Qadarullah, di fase Syahid anak kami yang kelima tidak ada tanda-tanda auto menyapih. Saat hamil trimester awal,saya langsung konsultasi dengan dokter spesialis obstetri ginekologi saya juga dengan dokter anak yang biasa menangani Syahid. Dari komentar kedua dokter kesayangan keluarga kami ini, mereka gak mempermasalahkan case menyusui saat hamil. Yang terpenting menjaga asupan,dan tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahaya pada janin. Seperti flek ataupun janin gagal kembang. Alhamdulillah, karena kondisi calon adek bayi sehat dan perkembangan selama di rahim tidak bermasalah Syahid pun lancar jaya ASInya. Bahkan Syahid masih tetap Asi jelang tidur jam 22.50 saat adiknya hampir landing se-jam-an kemudian. Maa syaa Allah...😅
Adiknya, AUFA akhirnya lahir disaat usianya 22bulan.
Diawal,kami sudah memutuskan akan menggenapkan hak Syahid ASI hingga genap 2tahun. Jadi masih ada jatah 2bulan lagi buat Syahid menyempurnakan masa menyusui. Maa syaa Allah, ini juga menjadi jurus aman todler kami menerima anggota keluarga baru. Ia tetap merasakan dicintai karena tidak ada yang berubah dari bundanya. Bahkan botol ASInya pun masih boleh ia miliki.
Sebulan jelang genapnya usia Syahid 2tahun kami mulai sounding untuk Persiapan menyapih. Kami katakan, "Syahid nanti kalo sudah 2tahun syahid tidak ete lagi (e dibaca seperti melafalkan becak). Karena syahid sudah besar. Nanti bunda kasih tanda-tanda kalo usia Syahid sudah 2tahun ya.Tandanya,nanti bunda kasih balon"
Saat itu Syahid diam. Masih mencerna kata-kata saya.
Jelang hari H,syahid menunjukkan ekspresi gak suka dan sedih kalo saya sampaikan usianya sudah hampir 2tahun dan sampai satu ketika dia ngomong kalo dia tidak suka balon. Padahal saya tahu kalo syahid sebelumnya suka balon.
Genap 2tahun, syahid sakit. Akhirnya kami putuskan memberikan perpanjangan waktu untuk menyapih. Karena otomatis psikis nya juga terganggu kalo di-sounding lepas ASI. Toh,2 tahun bukan berarti harus nge-pas waktunya. Karena bagi kami waktu yang tepat adalah waktu dimana kami sama-sama merasakan kesiapan dan keikhlasan. Alhamdulillah,Syahid pulih dari sakit sepekan kemudian. Saya mulai berusaha sounding kembali.
Syahid merespon dengan baik.
48 jam dia sudah lepas ASI. Lepas dalam artian,tidak meminta lagi.
Ternyata, suatu ketika di hari ketiga Syahid melihat adiknya ASI. Ekspresi nya marah. Kesal. Dan dia teriak "Adik jelekk" dan menghampiri adiknya sambil mengepalkan kedua tangannya keatas menahan geram.
Tak lama kemudian,bila saya sedang ASI bersama adiknya ia ambil karet gelang, sambil menarik kedua ujungnya dengan telunjuk tangannya. Lalu berkata sambil memandang mata saya "Bunda mau?" Saya tersenyum. Walaupun sebenarnya saya merasa ngeri juga karena di-mop (baca: gertak) bocah 2tahun. Saya akui,lebih berat menyapih dengan kondisi sibling begini. Hawa-hawanya kayak istri pertama ketemu madu-nya suami. Cemburu jadi lebih besar karena botol ASI diperebutkan layaknya harta gono-gini. Ada rasa kesal karena ia merasa harus rela menyerahkan botol estafet ke adiknya. Juga rasa seperti cinta yang ter-alihkan dan direbut paksa. Eaaaa..(Adegan ini emang agak sulit dicerna jomblo. Yang sabar ya mblo😂😝)
Lagi-lagi proyek menyapih gagal. Saya yakin, Allah telah menentukan waktunya. Sambil saya terus berusaha belajar untuk mencoba dan sabar. Masa mau enaknya aja dapet diskon gede 4anak lulus tanpa drama disapih.
Sampai suatu ketika sepulang dari kota kisaran 2Januari lalu saya ajak Syahid Ngobrol2 saat ia sedang senang. Saya bilang "Syahid, anak yang sudah besar. Syahid makin pinter. Nanti syahid sudah gak ete lagi. Tapi walaupun Syahid gak ete, Syahid tetep bunda sayang loh..bunda peluk,bunda cium,bunda gendong kalo syahid kangen.
Kata-kata itu terus saya ucapkan.
Lalu esoknya saya sampaikan lagi. "syahid, hari ini hari terakhir syahid ete ya. Kan udah jadi Akang. Udah besar. Jadi nanti kalo mau minum bunda ambilin. Dan kalo mau digendong ataupun dipeluk bilang ya ke bunda. Syahid tetep bunda sayang".
Nah, timing for action dimulai. Saat Syahid mulai menunjukkan gejala ngantuk dan mau ASI, saya sampaikan kalo dia sudah besar,saya tawarkan minum air ataupun makan. Lalu kakak ataupun Abang nya mengajak main. Sesekali dialihkan dengan hal menarik.
Saat saya menulis ini,sudah masuk 48 jam Syahid disapih tanpa intimidasi. Dan dia sudah mulai rileks bergumam "Syahid sudah besar. Ete-NO."
Kiat sukses menyapih tanpa intimidasi:
1. Sounding sejak jauh-jauh hari pada anak.
2. Sampaikan perasaan bunda dengan jujur dan penuh sayang bahwa ia tetap dicintai walaupun tidak ASi lagi
3. Alihkan dengan hal menarik seperti bercerita, main dan hal yang disukai anak
4. Kenali jam ataupun waktu anak meminta ASI. Misal jelang tidur
5. Tidak mengancam anak
6. Tidak membohongi anak dengan drama PD dicocol pewarna merah ataupun jamu pahit
7. Siapkan team sukses yang kece disekitar kita seperti ayah,kakak,Abang,nenek dan tetangga
8. Minta pada Allah agar penyapihan diberi kemudahan tanpa drama yang menguras air mata.
Alhamdulillah, semoga proses ini Allah mudahkan dan lancarkan.
Menyapih sebenarnya adalah peristiwa yang jarang sekali terjadi di kehidupan saya. Momen ini termasuk langka. Sama langka nya dengan momen saya beli pembalut selama menikah😂
Biasanya anak-anak kami auto tersapih saat saya mulai hamil. Seperti saat usia Yumna masuk sembilan bulan,saya ternyata sudah mulai hamil Aiman beberapa pekan. Ketauan hamil yakni saat Yumna disodorkan botol ASI nya dia langsung nolak. Nah, langsung deh saya tespek. Muncul simbol sama dengan berwarna merah di strip. Begitu seterusnya sampai anak keempat.
Qadarullah, di fase Syahid anak kami yang kelima tidak ada tanda-tanda auto menyapih. Saat hamil trimester awal,saya langsung konsultasi dengan dokter spesialis obstetri ginekologi saya juga dengan dokter anak yang biasa menangani Syahid. Dari komentar kedua dokter kesayangan keluarga kami ini, mereka gak mempermasalahkan case menyusui saat hamil. Yang terpenting menjaga asupan,dan tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahaya pada janin. Seperti flek ataupun janin gagal kembang. Alhamdulillah, karena kondisi calon adek bayi sehat dan perkembangan selama di rahim tidak bermasalah Syahid pun lancar jaya ASInya. Bahkan Syahid masih tetap Asi jelang tidur jam 22.50 saat adiknya hampir landing se-jam-an kemudian. Maa syaa Allah...😅
Adiknya, AUFA akhirnya lahir disaat usianya 22bulan.
Diawal,kami sudah memutuskan akan menggenapkan hak Syahid ASI hingga genap 2tahun. Jadi masih ada jatah 2bulan lagi buat Syahid menyempurnakan masa menyusui. Maa syaa Allah, ini juga menjadi jurus aman todler kami menerima anggota keluarga baru. Ia tetap merasakan dicintai karena tidak ada yang berubah dari bundanya. Bahkan botol ASInya pun masih boleh ia miliki.
Sebulan jelang genapnya usia Syahid 2tahun kami mulai sounding untuk Persiapan menyapih. Kami katakan, "Syahid nanti kalo sudah 2tahun syahid tidak ete lagi (e dibaca seperti melafalkan becak). Karena syahid sudah besar. Nanti bunda kasih tanda-tanda kalo usia Syahid sudah 2tahun ya.Tandanya,nanti bunda kasih balon"
Saat itu Syahid diam. Masih mencerna kata-kata saya.
Jelang hari H,syahid menunjukkan ekspresi gak suka dan sedih kalo saya sampaikan usianya sudah hampir 2tahun dan sampai satu ketika dia ngomong kalo dia tidak suka balon. Padahal saya tahu kalo syahid sebelumnya suka balon.
Genap 2tahun, syahid sakit. Akhirnya kami putuskan memberikan perpanjangan waktu untuk menyapih. Karena otomatis psikis nya juga terganggu kalo di-sounding lepas ASI. Toh,2 tahun bukan berarti harus nge-pas waktunya. Karena bagi kami waktu yang tepat adalah waktu dimana kami sama-sama merasakan kesiapan dan keikhlasan. Alhamdulillah,Syahid pulih dari sakit sepekan kemudian. Saya mulai berusaha sounding kembali.
Syahid merespon dengan baik.
48 jam dia sudah lepas ASI. Lepas dalam artian,tidak meminta lagi.
Ternyata, suatu ketika di hari ketiga Syahid melihat adiknya ASI. Ekspresi nya marah. Kesal. Dan dia teriak "Adik jelekk" dan menghampiri adiknya sambil mengepalkan kedua tangannya keatas menahan geram.
Tak lama kemudian,bila saya sedang ASI bersama adiknya ia ambil karet gelang, sambil menarik kedua ujungnya dengan telunjuk tangannya. Lalu berkata sambil memandang mata saya "Bunda mau?" Saya tersenyum. Walaupun sebenarnya saya merasa ngeri juga karena di-mop (baca: gertak) bocah 2tahun. Saya akui,lebih berat menyapih dengan kondisi sibling begini. Hawa-hawanya kayak istri pertama ketemu madu-nya suami. Cemburu jadi lebih besar karena botol ASI diperebutkan layaknya harta gono-gini. Ada rasa kesal karena ia merasa harus rela menyerahkan botol estafet ke adiknya. Juga rasa seperti cinta yang ter-alihkan dan direbut paksa. Eaaaa..(Adegan ini emang agak sulit dicerna jomblo. Yang sabar ya mblo😂😝)
Lagi-lagi proyek menyapih gagal. Saya yakin, Allah telah menentukan waktunya. Sambil saya terus berusaha belajar untuk mencoba dan sabar. Masa mau enaknya aja dapet diskon gede 4anak lulus tanpa drama disapih.
Sampai suatu ketika sepulang dari kota kisaran 2Januari lalu saya ajak Syahid Ngobrol2 saat ia sedang senang. Saya bilang "Syahid, anak yang sudah besar. Syahid makin pinter. Nanti syahid sudah gak ete lagi. Tapi walaupun Syahid gak ete, Syahid tetep bunda sayang loh..bunda peluk,bunda cium,bunda gendong kalo syahid kangen.
Kata-kata itu terus saya ucapkan.
Lalu esoknya saya sampaikan lagi. "syahid, hari ini hari terakhir syahid ete ya. Kan udah jadi Akang. Udah besar. Jadi nanti kalo mau minum bunda ambilin. Dan kalo mau digendong ataupun dipeluk bilang ya ke bunda. Syahid tetep bunda sayang".
Nah, timing for action dimulai. Saat Syahid mulai menunjukkan gejala ngantuk dan mau ASI, saya sampaikan kalo dia sudah besar,saya tawarkan minum air ataupun makan. Lalu kakak ataupun Abang nya mengajak main. Sesekali dialihkan dengan hal menarik.
Saat saya menulis ini,sudah masuk 48 jam Syahid disapih tanpa intimidasi. Dan dia sudah mulai rileks bergumam "Syahid sudah besar. Ete-NO."
Kiat sukses menyapih tanpa intimidasi:
1. Sounding sejak jauh-jauh hari pada anak.
2. Sampaikan perasaan bunda dengan jujur dan penuh sayang bahwa ia tetap dicintai walaupun tidak ASi lagi
3. Alihkan dengan hal menarik seperti bercerita, main dan hal yang disukai anak
4. Kenali jam ataupun waktu anak meminta ASI. Misal jelang tidur
5. Tidak mengancam anak
6. Tidak membohongi anak dengan drama PD dicocol pewarna merah ataupun jamu pahit
7. Siapkan team sukses yang kece disekitar kita seperti ayah,kakak,Abang,nenek dan tetangga
8. Minta pada Allah agar penyapihan diberi kemudahan tanpa drama yang menguras air mata.
Alhamdulillah, semoga proses ini Allah mudahkan dan lancarkan.
What a weaning!
BalasHapusDulu pas nyapih Alzam punya tim hore2.. jadi Alhamdulillah.. terlewati...
Awesome tim hore hore
Hapusjadi inget menyapih si besar saat adeknya lahir tanpa deraian airmata. hiks.. usia 20 bln terpaksa disapih karena emaknya gak sanggup buat tandem
BalasHapusAuni kereeen ih
HapusBaca ini ngenambahin beberapa kosa kata baru untuk perbendaharaan bahasaku. Cool!
BalasHapusMakasih udah mampir 😄
HapusMakasih kak udah nulis ini. Baru tau ada kata Menyapih. Nambah ilmu lagi deh, nambah ilmu parentingnya hihi
BalasHapusMoga bermanfaat
HapusLuar biasa ibu 6 anak,, ga kenayang gimana bahagia nya dgn repotnya,, saya aja satu pun blm ada ngerasa tuh gimana haru bahagianya,, rame euy
BalasHapusInsyaaAllah bukan berdasar pada jumlah, tapi seberapa banyak bisa dinikmati kemanfaatan dan kasih sayang oleh anak-anak lain(meski bukan dari kantong sendiri)
HapusSemangat mba echy
bermanfaat. untuk nanti punya istri :v
BalasHapusCalon bapak yang keren inih..
HapusAwesome
Ilmu baru buat saya
BalasHapusSemoga bermanfaat ya mba
HapusSemoga bermanfaat mba
HapusTerima kasih bu,, saya dapat ilmu baru
BalasHapusSama-sama mba
HapusWaaa
BalasHapusTernyata begitu toh cara ibu menyapih 😅. Terimakasih bun udah sharing. Nambah lagi ini ilmu parentingnya *bekal sebelum menikah* *eh wkwkwk
Keren kali ah...
HapusSuka kali sama nak gadis yang prepare banyak ilmu buat jadi bekal menjadi Parent-ing
Ternyata menyapih anak itu gak gampang,,
BalasHapusHaha,bentul mba
HapusBenar dan betul
dan seperti biasa, jadi feeling blue kalo dah baca cerita bunsis.....
BalasHapusAsal jangan film blue🤣😂
HapusDulu cuma bisa dngerin gosip ibu2 pake brotowali buat nyapih. Ternyata ada tricky nya 😂
BalasHapusTetangga awak sengaja botol asi nya dicocol gincu merah😂😂
HapusNambah ilmu parenting. Meski belum jadi parent😁
BalasHapus