Cara cepat menghafal ikhfa berisi pesan indah

Pernah dengar istilah jembatan keledai?
Dulu, semasa saya kecil para guru mengistilahkan jembatan keledai untuk menyebutkan cara cepat ataupun resep jitu menghafal sebuah rumus. Istimewanya,kali ini bukan sekedar rumus menghafal, namun bait nadzom (syair) berisikan pesan indah dari seorang Syaikh Ilmu Qiroah,yang dikenal dengan nama Syaikh Jamzuri.

Sebelum kita membahas isi pesan-pesannya,kita terlebih dahulu kenalan dengan beliau.
Nama Beliau adalah Sulaiman Bin Husain Bin Muhammad  Bin Salabi Al Jamzuri ,yang mashur dengan Al Afnaadi, dinamakan Al Jamzuri karena nisbat ke Jamzuur yaitu sebuah kota di Mesir Arabiyah yang bernama Tondata atau yang sekarang di sebut Tontho ( Tanta).Imam Jamzuri adalah ulama abad ke 12 hijriyah.
Beliau lahir pada bulan Rabiul Awal  tahun Bid’un  Wasitin Ba’da Miah Wa Alf
Syaikh Jamzuri adalah seorang ulama bermadhab Fiqih Imam Syafii
Diantar guru beliau adalah

1.Syaikh Nuruddin Ali Bin Umar Bin Hamd Bin Umar Bin Naji Bin Fanisy  yang mashur dengan sebutan Imam Al Mihiy yaitu nisbat ke Al Miyah yaitu sebuah kota  di wilayah Mesir , wafat pada tahun 1204 H beliau ahli di bidang Tajwid dan qiroah dan menyebarkan ilmu di Wilayah Al Azhar

2.Syaikh Mujahid Al Ahmadi  ,nama aslinya Muhammad Abu Nuja yang mashur dengan sebutan Sayyidi Mujahid ,beliau dalah ulama abad ke duabelas hijriyah.

KARANGAN

 1.Tuhfatul Atfal  Wal Ghilman Fi Tajwidil Quran ( Nadzom)
2.Fathul Aqfal Bi Syarh Tuhfatul Athfal
3.Kanzul Maani Bi Tahriri Hirozul Amani
4.Fathurrahman Bisarhi Kanzul Maani Fi Qiraoat Sab’i
5.Mandumah Fi Riwayat Imam Waras
6.Jamiul Mussaroh Fi Syawahid Asyatibiyah Wa Durrah
7.Addur Mandum Fi Udril Ma’mun
8.Attirozul Marqum Bi Syarhi Dur Mandum

WAFATNYA
Para ulama tidak tahu pasti kapan beliau meninggal tetapi dalam sejarah di sebutkan bahwa kitab yang beliau susun terahir adalah Fathurrahman Bisarhi Kanzul Maani Fi Qiraoat Sab’i yang di susun terahir sekitar tahun 1208 H (beliau Wafat setelah Tahun 1208 H).

KEISTIMEWAAN SYAIKH JAMZURI
Seperti yang disebutkan diatas bahwasanya ia adalah ulama yang sangat tawadhu dan kharismatik sehingga Guru beliau sendiri yakni Syaikh Mujahid memberikan julukan kepadanya yakni Al Afnaadi, dalam bahasa Turki bermakna keagungan atau pun menunjukkan ketinggian.
Julukan tersebut pantas adanya. Bila kita menilik dari karya beliau pada nadzom yang berisi 61 bait syair Matan Tuhfatul Athfal ia dengan rendah hati menyelipkan nama Gurunya bukti penghargaan terhadap ilmu yang ia dapatkan dari Syaikh Al Mihiy.

Yang paling berkesan, didalam syair nadzom ini salah satunya tentang bait ikhfa. jurus menghafal cepat 15 huruf ikhfa dipermudah lewat bait syair

صِفْ ذَا ثَنَا كَمْ جَادَ شَخْصٌ قَدْ سَمَا
دُمْ طَيِّبًا زِدْ فِي تُقًى ضَعْ ظَالِمًا


صِفْ ذَا ثَنَا كَمْ
📝Berakhlak terpuji dan meneladani orang yang baik agar kita pun terikut menjadi baik. Upaya mencetak karakter baik dan meneladani kebaikan harus ada dan dimiliki oleh tiap manusia.
Orang yang baik akhlaknya tidak selalu harus dipuji,tetapi tetap ia terpuji karena akhlak nya sendiri.

 كَمْ جَادَ شَخْصٌ قَدْ سَمَا
📝 Seseorang yang memiliki martabat dan derajat yang tinggi disebabkan karena akhlaknya yang melangit

دُمْ طَيِّبًا
📝 Senantiasa lakukan lah kebaikan (dum berasal dari kata Dawam. Bermakna laksanakan amalan yang langgeng yakni yang terus menerus walaupun sedikit demi sedikit (kontinyu). Dalam beramal, disyariatkan agar kita mampu mencapai hakikat istimror dan memiliki amalan unggulan dimana kita masuk pintu syurga tersebab amalan utama yang kita lakukan. Bebas pilih, mau seperti apa. Apakah dalam kegemaran berpuasa, atau mudahnya memaafkan orang lain. Seperti kisah seorang sahabat yang amalan istimewanya hanya memaafkan orang lain sebelum tidur.

 زِدْ فِي تُقًى
📝 Tingkatkan ketaqwaan.
Meningkatkan ketakwaan ini lewat ibadah. Agar ketaqwaan kita semakin bertambah dan berpredikat Muttaqin. Iman kadang naik dan kadang turun. Begitulah fluktuasi yang terjadi karena memang sunnatullahnya sifat manusia. Taqwa adalah kata kerja. Sifatnya tidak berhenti dilakukan. Ia adalah proses yang akan terus terjadi berulang dilakukan.

 ضَعْ ظَالِمًا
📝 Tinggalkanlah kedzaliman. Sebab orang yang mampu meninggalkan kedzaliman maka semakin besar peluang ia mampu bersikap adil sesuai tempatnya. Namun bila semakin ia berbuat dzalim dan dirasakan kedzaliman yang meluas pada orang banyak maka sejatinya ia sedang mengumpulkan kayu bakar untuk menghanguskan dirinya sendiri di Yaumil akhir.

Wallahu a'lam.

Semoga bermanfaat ulasan ini.

Berbagi :